Selasa, 21 Mei 2013

Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan

Pembangkitan Motivasi menuju Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan

Motivasi merupakan kunci dari pembelajaran yang efektif. Gagne (dalam Bigge,1982) menyatakan bahwa motivasi untuk pembelajaran adalah dorongan utama yang mengakibatkan seseorang terdorong untuk meraih suatu tujuan.

Salah satu hambatan dalam pembelajaran matematika adalah bahwa banyak siswa yang tidak tertarik pada matematika itu sendiri. Dengan adanya motivasi yang baik, siswa akan lebih mudah dan senang belajar matematika.

Motivasi dalam pembelajaran matematika adalah usaha‐usaha untuk menyediakan kondisi‐kondisi sehingga seseorang terdorong untuk belajar lebih baik, dan mempengaruhi siswa sehingga pada diri siswa timbul dorongan untuk belajar, sehingga diperoleh pengertian, pengetahuan, sikap dan penguasaan kecakapan, agar lebih dapat mengatasi kesulitan‐kesulitan.


Tim Instruktur Pemantapan Kerja Guru (PKG) Sekolah Menengah (1994), menyimpulkan sejumlah motivasi yang dapat dikembangkan di sekolah, yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran matematika di antaranya :

a. Pemberian nilai.
b. Persaingan, di sekolah persaingan sering mempertinggi hasil belajar, baik persaingan individual maupun persaingan kelompok.
c. Kerja sama, jika siswa diminta melakukan tugas bersama‐sama, saling bantu membantu dalam menunaikan tugas akan mempertinggi kegiatan pembelajaran dan dapat memupuk hubungan sosial yang sehat.
d. Keterlibatan harga diri, bila siswa merasa pentingnya tugas yang harus diembannya maka ia akan menerima sebagai suatu tantangan dengan mempertaruhkan harga dirinya.
e. Tugas atau pertanyaan yang menantang.
f. Pemberian pujian.
g. Penampilan guru, bahwa guru yang menarik perhatian siswa dapat menimbulkan minat yang lebih mendalam terhadap pelajaran yang disampaikan.
h. Suasana yang menyenangkan.
i. Pengertian, ia akan berusaha untuk mencapainya. Tujuan yang menarik bagi siswa adalah motivasi yang sangat baik.
j. Variasi kegiatan belajar, dengan digunakannya bermacam‐macam alat bantu pembelajaran, menceritakan sejarah yang berhubungan dengan topik, kegiatan laboratorium dan outdoor mathematics membangkitkan minat dalam belajar matematika.
k. Matematika sebagai rekreasi, bahwa pengajaran yang disisipi teka‐teki matematika, permainan dan tebakan yang menyangkut sifat‐sifat matematika dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan terhadap matematika.

Memang membangkitkan motivasi tidak mudah, di bawah ini diberikan beberapa resep dalam pembangkitan motivasi, di antaranya:
a. Usahakan agar setiap tujuan pembelajaran itu jelas dan menarik.
b. Usahakan untuk memberikan motivasi dengan contoh. Guru harus berkompeten dalam matematika yang diajarkannya.
c. Guru harus antusias kepada matematika dan memperlihatkan kegemarannya terhadap matematika, dan kegunaannya dalam kehidupan sehari‐hari.
d. Ciptakan suasana yang menyenangkan.
e. Usahakan agar siswa sebanyak mungkin terlibat dalam kegiatan belajar mengajar.
f. Hubungkanlah bahan pelajaran dengan kebutuhan siswa.
g. Pujian dan hadiah lebih berhasil untuk menimbulkan motivasi daripada hukuman dan celaan.
h. Pekerjaan dan tugas harus sesuai dengan kematangan dan kesanggupan siswa.
i. Hargailah pekerjaan yang telah dilakukan siswa.
j. Berikanlah kritik dengan senyuman.
k. Usahakanlah agar selalu terdapat motivasi pada setiap langkah proses pembelajaran.

Motivasi merupakan kunci dari pembelajaran yang efektif . Menurut Johnson (dalam Suryanto, 1999) memotivasi dapat dilakukan melalui beberapa cara, yang resepnya di antaranya adalah sebagai berikut :

a. Memotivasi siswa melalui kebiasaan dalam mengajar :
•Memulai pelajaran tepat waktu.
•Mengajar dengan sering berkeliling kelas untuk memantau siswa.
•Menentukan bahwa pada setiap pelajaran (matematika termasuk di dalamnya trigonometri), buku tulis, pulpen/ballpoint/pensil, kalkulator, buku matematika, sudah di atas meja pada awal jam pelajaran.
•Menjawab tidak dengan berteriak.

b. Memotivasi siswa dengan jalan menggunakan teknik bertanya yang baik :
•Gunakan "seni bertanya".
•Tujukan pertanyaan ke seluruh kelas (semua siswa).
•Berikan kesempatan kepada siswa waktu yang cukup untuk menemukan jawaban sebelum menunjuk siswa yang harus menjawab.
•Memotivasi siswa melalui tugas pekerjaan rumah dan tes :
•Bantulah siswa sehingga memahami semua bahan pelajaran yang "abstrak".
•Berilah tugas memecahkan masalah yang sesuai dengan kemampuan individual siswa,sehingga siswa berhasil memecahkannya.
•Berilah pertanyaan yang sesuai dengan kemampuan siswa sedemikian sehingga siswa itu dapat memberikan jawaban yang benar.

1 komentar:

WIWIT PRISTIANI mengatakan...

rumus cepat nya mana? :)